Penandatangan SPMK proyek pekerjaan pengembangan Bandar Udara International Hang Nadim, Batam dihadiri unsur dari Wijaya Karya (Wika), BIB, dan investor terkait. (Foto: Dok)PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan memulai proyek pengembangan Bandara Internasional Batam (BIB) senilai Rp 2,18 triliun setelah PT Bandara Internasional Batam (BIB) resmi menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang menunjuk Wika sebagai kontraktor pelaksana. Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa keterlibatan perseroan sebagai investor sekaligus kontraktor pelaksana pada pengembangan BIB Batam menjadi langkah maju dalam memperkuat bisnis perseroan di sektor kontruksi kebandarudaraan. PT BESTPROFIT Untuk itu, Agung mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada perseroan untuk menjadi Kontraktor Pelaksana Proyek Pengembangan Bandara Hang Nadim. "Berbekal pengalaman panjang dan portofolio di bidang konstruksi bandar udara baik di dalam negeri maupun luar negeri, kami siap menjawab kepercayaan tersebut dengan menyelesaikan proyek pengembangan BIB Batam sesuai target mutu dan waktu yang kita sepakati bersama," ungkap Agung dalam keterangan resmi, Kamis (3/11). BEST PROFIT BESTPROFIT Sesuai rencana, pengembangan Bandar Udara Internasional akan meliputi lingkup Pemugaran Terminal I, Pembangunan Terminal II, Perluasan Apron, dan pengembangan beberapa fasilitas airside dan lanslide. Ditargetkan, pekerjaan pengembangan bandara ini akan berlangsung selama 36 bulan atau 3 tahun. PT BESTPROFIT FUTURES BPF Sementara Direktur Utama BIB Pikri Ilham Kurniansyah menginginkan, hasil pekerjaan rancang bangun seiring dengan terbitnya SPMK ini dapat mewujudkan harapan para stakeholder atas desasin yang merepresentasikan ciri khas Batam. "Sebab, Bandara Internasional Hang Nadim disiapkan untuk melayani penerbangan langsung menuju Asia dan wilayah lain di Indonesia yang belum terhubung dengan Batam," imbuh Pikri. Sebagai informasi, PT BIB merupakan perusahaan konsorsium yang dibentuk oleh tiga perusahaan yaitu PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Persentase kepemilikan saham perseroan di BIB sebesar 19%, lalu IIAC 30%, dan AP I sebesar 51%. Sebelumnya, Sekretari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Mahendra Vijaya membeberkan bahwa investasi WIKA di Bandara Hang Nadim Batam memiliki masa pengelolaan selama 25 tahun yang akan menghasilkan internal rate of return (IRR) sebesar 11,52%. Dari hasil pengujian atas proyeksi keuangan yang dilakukan selama 25 tahun, tingkat net present value (NPV) nilai arus kas pada discount rate 11,18% menunjukkan nilai NPV yang positif sebesar Rp 681 miliar. Bukan hanya itu, profitability index (PI) pada discount rate sebesar 11,18% juga memperlihatkan nilai 1,145 kali atau lebih besar dari satu. Dengan ekspansi ke sektor kebandarudaraan, diyakini WIKA berpotensi memperoleh Omset Kontrak (OK) konstruksi atas hak right to match dan mendapat recurring selama masa kerja sama. Termasuk perseroan berpeluang melakukan aset recycling dan transfer knowledge dalam bisnis aviasi. Jakarta, Beritasatu.com
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|