PT BESTPROFIT - Perusahaan penyedia identitas tanda tangan digital, Privy Identitas Digital (PrivyID) mencatat perolehan pendapatan hingga Desember 2018 mencapai Rp 1 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari 10 persen pengguna personal, dan 90 persen berasal dari perusahaan.
"Tahun ini hampir Rp 1 trilun, paling banyak di B to B (Bisnis to Bisnis), 90 persen B to B, (kalau) B to C masih kurang karena kesadaran," kata Co-Founder PrivyID, Guritno Adi Saputro, saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/12). Guritno mengakui, pengguna PrivyID sendiri memang paling banyak berasal dari perusahaan multifinance. Tercatat total perusahaan yang ada saat ini mencapai lebih dari 180 perusahaan yang terdiri dari financial technology (fintech), multifinance, dan perbankan. BEST PROFIT "Kenapa yang pengguna personalnya masih kurang karena saat ini masih minim kesadaran terhadap tanda tangan digital. Ini yang ingin kami perbaiki di tahun depan," katanya. Di samping itu, perolehan pendapatan tersebut juga didorong dari jumlah user PrivyID yang tembus mencapai 2,2 juta pengguna. Angka ini melonjak dari catatan pada Agustus yang baru berhasil capai 1,9 juta pengguna. BESTPROFIT "Kalau pengguna sendiri paling banyak tersebar di Pulau Jawa, khususnya Jakarta dan Surabaya," imbuhnya. Pihaknya pun optimis, pada tahun mendatang pendapatan bisa naik 300 persen yakni mencapai Rp 3 triliun. "Tahun depan kita mau pencapaian tiga kali lipatnya, Rp 3 triliun, sebab keberadaan fintech meningkatkan pengguna PrivyID," pungkasnya. Sumber: merdeka.com
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|