Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah merosot melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (19/5/2023) hingga menembus ke atas Rp 14.900/US$. Harapan Amerika Serikat akan terhindar dari gagal bayar (default) membuat dolar AS perkasa.
Melansir data Refinitiv, Rupiah membuka perdagangan dengan melemah ke Rp 14.890/US$. Depresiasi bertambah menjadi 0,27% ke Rp 14.900/US$, level tersebut menjadi Ketua DPR Kevin McCarthy optimistis kesepakatan kenaikan pagu utang akan dicapai sebelum Amerika kehabisan uang. "Saya melihat jalan di mana kami bisa mencapai kesepakatan. Dan saya pikir kami memiliki struktur sekarang, semua orang bekerja keras, dan maksud saya, kami bekerja dua atau tiga kali sehari, begitu seterusnya, mencapai lebih banyak angka," kata McCarthy. Sinyal dari McCarthy yang berasal dari oposisi yakni Partai Republik tentunya memberikan optimisme ke pasar jika kenaikan pagu utang akan segera tercapai dan AS tidak akan mengalami default. Dolar AS pun melesat 0,7% pada perdagangan Selasa. Bahkan, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini sudah menguat dalam 3 hari beruntun dan menyentuh level terkuat dalam dua bulan terakhir. Hingga saat ini negosiator dari Gedung Putih yang mewakili pemerintah dan tim McCarthy sedang terus membahas poin-poin agar bisa disepakati kedua belah pihak, sehingga bisa menaikkan pagu utang sebelum 1 Juni. Sebelumnya Partai Republik meminta pemerintah melakukan penghematan sebagai syarat menaikkan pagu utang, tetapi Presiden Joe Biden bergeming. Meski ada optimisme dari McCarthy, tetapi ia menolak memberikan detail kepada wartawan apa saja yang sedang dibahas. "Saya pikir tidak akan produktif jika kalian menulis sesuatu dan semua orang yang tidak terlibat dalam pembahasan menjadi marah," ujarnya. CNBC INDONESIA RESEARCH
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|