Kerusakan terjadi di wilayah Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, setelah gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, 21 November 2022. (Foto: Antara)PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi 22 gempa bumi merusak di Indonesia pada tahun 2022 dan paling banyak terjadi di Jawa Barat (Jabar). “Terkait dengan gempa merusak tahun 2022 ini sudah BMKG petakan dan terdapat 22 gempa merusak itu hampir terjadi di semua pulau besar kita. Hanya Papua yang tidak terjadi,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pada webinar daring bertajuk "Refleksi Gempa Tahun 2022, Bekal Siaga di Masa Mendatang" pada Jumat (30/12/2022). PT BESTPROFIT BEST PROFIT Menurutnya, gempa bumi merusak paling banyak terjadi di Jawa Barat. Untuk sebaran gempa merusak yang terjadi pada tahun 2022, sebanyak 22 tempat. Kalau dicermati di akhir tahun ini paling banyak gempa merusak terjadi di Jawa Barat. Sebarannya yakni 5 di Sumatera, 6 di Jawa, 1 di Kalimantan, 3 di Sulawesi, 3 di Maluku-Maluku Utara, 4 di Bali-Nusa Tenggara. BESTPROFIT PT BESTPROFIT FUTURES BPF “Gempa di Banten, kemudian disusul gempa di Cianjur, kemudian gempa Sukabumi, kemudian terjadi Garut ini susah menyusul, sehingga Ini yang menjadikan masyarakat semakin fokus menilai bahwa terjadi peningkatan gempa yang signifikan akhir-akhir ini. Khususnya di akhir tahun ini,” urai Daryono. Dijelaskan, dari aktivitas gempa merusak paling banyak menimbulkan korban terjadi dua kali yakni pada kejadian gempa dengan magnitudo 6,2 di Pasaman pada 25 Februari 2022 dan gempa dengan magnitudo 5,6 di Cianjur pada 21 November 2022. “Catatan kami, 22 aktivitas gempa merusak di Indonesia. Kalau kita melihat ini tampak gempa yang menimbulkan korban jiwa itu hanya dua kali yaitu gempa Pasaman 6,2 pada 25 Februari 2022, kemudian gempa Cianjur 21 November 2022. Untuk gempa Pasaman ini yang meninggal 25 orang dan yang di Cianjur 324 orang meninggal,” ucap Daryono. Kemudian, lanjut dia, gempa yang menimbulkan luka-luka ada enam kali kejadian, di antaranya gempa Tobelo, gempa Nias, kemudian Mamuju, Siberut, gempa Garut Tasik yang terjadi setelah gempa Cianjur. “Nah ini juga menjadi perhatian untuk kita semua bahwa untuk menimbulkan kerusakan itu tidak harus berupa gempa besar, tetapi gempa kecil berkekuatan 4,0 bisa menimbulkan kerusakan ini yang patut kita cermati. Dan ini tentu saja bangunan yang kondisinya sangat tidak berkualitas untuk menahan guncangan gempa,” pungkas Daryono. Jakarta, Beritasatu.com
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|