Antonio Guterres (Foto: AFP) PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengkhawatirkan kemungkinan perang nuklir. Seperti dilaporkan RT, Senin (14/3/2022), Guterres mengatakan kepada wartawan bahwa perang di Ukraina tidak akan memiliki pemenang, hanya pecundang. Pada Senin (14/3), Guterres memperingatkan pada Senin bahwa eskalasi perang yang sedang berlangsung di Ukraina "baik karena kecelakaan atau rancangan" akan mengancam seluruh umat manusia. Dia khawatir bahwa konflik itu mungkin berakhir dengan kiamat nuklir. PT BESTPROFIT “Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan,” kata Guterres. Komentar Guterres tentang perang nuklir dibuat sehubungan dengan Presiden Vladimir Putin yang meningkatkan pasukan pencegah Rusia. Pasukan menggunakan berbagai senjata strategis, baik nuklir maupun konvensional sehingga menjadi siaga “khusus” bulan lalu, satu perkembangan yang oleh Sekjen PBB disebut mengerikan. BEST PROFIT Di sisi Barat, beberapa pakar dan politisi di Eropa dan AS mendesak NATO untuk mendeklarasikan "zona larangan terbang" di atas Ukraina. Larangan terbang akan membuat aliansi berkomitmen untuk menembak jatuh pesawat Rusia di langit Ukraina, dan membawa senjata nuklir negara adidaya ke dalam konflik terbuka satu sama lain. Para pemimpin NATO sejauh ini menolak seruan perang ini, dan Washington telah berulang kali bersikeras bahwa mereka tidak akan melibatkan Rusia secara militer kecuali jika satu anggota NATO diserang. BESTPROFIT PT BESTPROFIT FUTURES BPF “Selain momok konflik nuklir, Guterres memperingatkan bahwa "perang ini tidak akan memiliki pemenang, hanya pecundang. Kaum miskin dunia akan sangat terpengaruh oleh melonjaknya harga pangan,” katanya. Guterres mencatat bahwa Ukraina sendiri menyediakan lebih dari setengah pasokan gandum Program Pangan Dunia, dan bahwa gabungan Rusia dan Ukraina menyumbang setengah dari pasokan minyak bunga matahari dunia dan sepertiga dari gandumnya. “Perang ini jauh melampaui Ukraina. Pedang Damocles menggantung di atas ekonomi global, terutama di negara berkembang,” katanya. Guterres mengatakan bahwa PBB akan mengalokasikan US$40 juta (Rp 575 miliar) untuk menyediakan makanan, bantuan dan uang tunai kepada warga sipil Ukraina yang terkena dampak konflik, dan bahwa ia secara pribadi telah secara tidak langsung berhubungan dengan Putin untuk membahas mengakhiri konflik. PBB, kata dia, juga telah menghubungi sejumlah negara ketiga, termasuk Tiongkok, untuk membahas negosiasi mediasi. Delegasi Rusia dan Ukraina bertemu secara virtual pada Senin untuk putaran keempat pembicaraan damai, yang kemudian dihentikan sementara dan dijadwalkan untuk dilanjutkan pada Selasa (15/3). Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku berharap pembicaraan ini akan mengarah pada pertemuan pribadi dengan Putin. New York, Beritasatu.com
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|