BEST PROFIT - Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Rustriyono mencecar Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi terkait perkara kasus dana hibah Kemenpora ke KONI.
Majelis Hakim menanyakan kepada Menpora bahwa dari saksi-saksi sebelumnya yang telah dihadirkan dalam persidangan, menyebutkan bahwa asisten pribadi Imam yakni Miftahul Ulum menerima uang Rp 3 miliar. "Ini saudara Ulum pernah menerima. Walaupun Ulum menolak tapi saksi-saksi tadi mengatakan sudah menyerahkan lewat suruannya Ulum, Arif Protokol saudara itu ya. Itu Rp 3 m sudah diterima? Saya tanyakan kpk Rp 3 m sudah disita atau tidak. Sampai sekarang belum ya? Berarti Rp 3 miliar nggak ada, kemana?" tanya Majelis Hakim, Senin (29/4/2019) malam. BESTPROFIT Mendengar Majelis Hakim melontarkan banyak pertanyaan, Menpora hanya menjawab tidak tahu. "Tidak tahu yang mulia. Tidak yang mulia (uang Rp 3 miliar)," jawab Imam. Majelis Hakim, terus menanyakan Imam terkait pertemuan Ulum dengan terdakwa Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy maupun Ulum dengan mendatangi ke Kantor Ulum. Jawaban yang dilontarkan oleh Imam Nahrawi pun selalu sama. PT BESTPROFIT "Tidak tahu yang mulia," jawab Imam. Untuk diketahui, dalam fakta persidangan sebelumnya nama Imam Nahrawi dikait-kaitkan dalam perkara suap dana hibah dengan menerima sejumlah uang. Imam melalui nama inisial Mr X disebut menerima uang sebesar Rp 1,5 miliar yang berada di daftar nama penerimaan uang yang dibuat oleh terdakwa Ending atas perintah asisten pribadi Menpora, Miftahul ulum. Sumber: suara.com
0 Comments
BESTPROFIT - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade mengungkapkan alasan masyarakat Sumatera Barat lebih memilih Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Penjelasan Andre tersebut untuk menjawab komentar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang menyebut Sumbar sebagai provinsi garis keras dalam hal agama. Menurut Andre, bahwa masyarakat keturunan Minang yang beragam Islam memang menjadi umat yang taat namun bukan garis keras seperti yang disinggung Mahfud MD. Andre menegaskan bahwa masyarakat Minang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. PT BESTPROFIT "Kami orang Minang memang alhamdulillah adalah penganut Islam yg taat, tapi kami bukan lah garis keras dan Radikal Prof @mohmahfudmd . Kami adalah umat Islam yg Rahmatallil Alamin. Kami orang Minang sangat toleran dalam kehidupan beragama. Semua hidup rukun berdampingan," cuit Andre di akun Twitternya @andre_rosiade pada Minggu (28/4/2019). Andre kemudian menceritakan, bahwa dirinya merupakan salah satu putra asli Sumbar. Ia lahir di Sumbar, bahkan kini dia maju sebagai calon anggota legislatif dari dapil Sumbar. Sedari kecil ia terbiasa hidup berdampingan dengan agama lainnya. "Untuk Prof @mohmahfudmd yang saya hormati. Saya lahir, besar, bahkan Daerah Pemilihan saya adalah Sumbar. Alhamdulillah suara yang memilih saya sebagai calon anggota DPR RI pun tertinggi dalam sejarah di Sumbar. Saya dari SD sampai SMP sekolah di Sekolah Khatolik di Kota Padang," katanya. BEST PROFIT Lebih lanjut Andre mengungkapkan mengapa Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin kalah telak di Sumbar. Andre mengatakan bahwa alasan mereka tidak memilih Jokowi ialah karena kondisi perekonomian yang ternyata masih sulit. Masalah mahalnya listrik, harga sembako hingga sulitnya mencari pekerjaan menjadi alasan utama mengapa masyarakat Minang kemudian berpaling dari Jokowi. "Alasan masyarakat Minang tidak memilih pak @jokowi adalah ekonomi. Karena kehidupan ekonomi yang sulit, cari pekerjaan susah, harga sembako di pasar tidak terjangkau, listrik mahal, pupuk mahal, dan lain-lain. Mudah-mudahan Prof @mohmahfudmd paham penjelasan saya ini. Salam hormat," pungkasnya. Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyebutkan ada empat provinsi yang disebut sebagai provinsi garis keras. Di sanalah Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang perolehan suara di Pilpres 2019. Provinsi-provinsi itu adalah Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan Sumatera Selatan. Mahfud MD menyatakan hal itu dalam sebuah rekaman wawancara dengan sebuah stasiun TV. "Kalau dilihat kemenangannya di provinsi yang agak panas pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi kemenangan pak Prabowo dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras yah dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Sumbar, Aceh dan sebagainya, Sulsel juga. Sehingga rekonsiliasi ini penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu. Karena bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini akan maju kalau bersatu," kata Mahfud MD dalam video itu. Sumber: suara.com BESTPROFIT - Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan surat suara yang dibakar di Papua terjadi setelah selesai penghitungan suara. Bagja mengungkapkan, Bawaslu Papua tengah menindaklanjuti peristiwa tersebut.
Bagja menerangkan, hingga saat ini Bawaslu Papua tengah menyelidiki alasan dibakarnya surat suara di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. "(Kasus) di Puncak Jaya itu setelah selesai penghitungan itu kejadiannya," ujar Bagja di Kantor Bawaslu RI, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019). Hingga saat ini Bawaslu belum bisa memastikan apakah akan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) atau tidak atas adanya kejadian tersebut. Sebab proses penyidikan masih dilakukan Bawaslu setempat. PT BESTPROFIT "Nanti kita lihat, kan lagi turun ke bawah. Distrik khusus itu, satu distrik di Puncak Jaya," ungkapnya. Sebelumnya Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengatakan kalau kejadian surat suara dibakar itu terjadi di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (23/4) kemarin. Ilham juga memastikan proses pemungutan suara di Papua itu sendiri telah berjalan dengan lancar. "Kejadian terjadi kemarin tanggal 23 April 2019, di distrik Tingginambut," tutur Ilham. Sebelumnya, mantan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal (purn) Johannes Suryo Prabowo mengunggah video yang berisi surat suara pemilu 2019 di bakar di sebuah wilayah di Papua. Aksi pembakaran surat suara itu dinilai sadis dan brutal. Dalam video berdurasi 2.12 menit itu terlihat kotak suara berhamburan di sebuah lapangan berumput. Sementara surat suara dibakar di tengah lapangan itu. BEST PROFIT "Tidak ada pilpres di desa-desa, di distrik-distrik. Surat suara diikat jadi satu oleh bupati, dikasihkan ke Bapak Joko Widodo. Ini namanya tidak adil, pilpres macam apa ini. Tidak pilpres, cuma pemilihan legislatif. Pilpresnya diikat jadi satu, dikasihkan ke bapak Jokowi," begitu seorang lelaki bicara di video tersebut. Video itu diunggah di akun Twitter JS Prabowo, @berteman_mari. JS Prabowo. "Ini parahhh, sadisss dan brutalll sekali... kertas suara Pemilu sampau dibakar seperti membakar sampah. Apakah kecurangan ini mau didiamkan karena dilindungi oleh aparat dan pejabat? Ini soal masa depan Indonesia, bukan soal nasib aparat dan pejabat.. #JagaSuara02AmankanC1" tulis JS Prabowo. Sumber: suara.com PT BESTPROFIT - Ratna Sarumpaet kembali menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi di PN Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019) pagi ini.
Terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks tersebut berpendapat bahwa sidang kali ini tak perlu menghadirkan saksi macam Rocky Gerung maupun Tompi. Ia beralasan, karena telah mengakui kebohongannya. "Sebenarnya nggak perlu, mereka itu kan sebenarnya sesuatu yang sudah saya akui dan sudah selesai. Itu kan soal kebohongan kan, kebohongan sudah saya akui, jadi ngapain lagi dibuktiin," kata Ratna Sarumpaet di Rutan Polda Metro Jaya, Selasa (23/4/2019). Ratna menilai, dengan dihadirkannya Rocky dan Tompi hanya menjadi hambatan dan memperulur proses persidangannya. Nantinya ia berharap jika persidangan kali ini langsung membahas inti permasalahan. "Ya kalau menurut logika saya, ini kayak memperpanjang-panjang aja gitu. Kenapa nggak langsung ke kasusnya aja, kasusnya kan keonaran, mestinya langsung ke situ jangan ke sana, kemari," ujar dia. BEST PROFIT "Harapanya segera dibebaskan," sambungnya sembari tertawa. Dalam sidang kesepuluh yang dijalani Ratna Sarumpaet ini, PN Jaksel akan mengumpulkan keterangan saksi dari dua orang yakni penyanyi sekaligus dokter bedah estetika Tompi dan Rocky Gerung. "Jaksa kemungkinan mengajukan Rocky Gerung dan Tompi," kata pengacara Ratna Sarumpaet, Insank Nasruddin saat dihubungi Suara.com, Selasa (23/4/2019). BESTPROFIT Sidang hari ini merupakan pemanggilan terakhir bagi keduanya, karena dalam dua sidang sebelumnya, baik Tompi maupun Rocky Gerung belum bisa hadir memenuhi panggilan PN Jaksel. Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet disebut telah dianiaya oleh dua orang lelaki hingga wajahnya lebam pada Oktober 2018. Setelah dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya, ternyata penyebab wajah babak belur yang dialami Ratna bukan dianiaya melainkan imbas setelah melakukan operasi sedot lemak. Akibat ulahnya itu, Ratna Sarumpaet dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sumber: suara.com BEST PROFIT - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menantang calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dengan taruhan nyawa. Tantangan tersebut disampaikan oleh Teddy Gusnaidi melalui akun jejaring sosial Twitter @TeddyGusnaidi di akhir kultwit panjangnya tentang sosok Prabowo Subianto, Sabtu (20/4/2019). Sebelum tantangan itu muncul, Teddy Gusnaidi menuding niat Prabowo Subianto untuk membuat kalibut dan tidak lagi menghormati tatanan hukum yang ada di Indonesia. "Sepertinya @Prabowo tidak lagi menghormati hukum, dia ingin membuat negara ini kacau. Seperti ada kepuasan ketika melihat negara ini kacau. Ada kepuasan tersendiri sehingga bisa membayar sakit hatinya karena ketidakmampuan dirinya sendiri," cuit Teddy Gusnaidi. BESTPROFIT Teddy Gusnaidi mengklaim dirinya pernah bertaruh nyawa dengan Presiden ke-2 RI Soeharto dan Prabowo Subianto. Namun, dia tidak menjelaskan masalahnya. Karena itu, Teddy Gusnaidi mengaku tidak masalah jika harus kembali bertaruh nyawa. Dia pun menantang Prabowo Subianto untuk bertemu tatap muka dengan dirinya. "Kalau mau seperti itu, saya katakan, Saya pernah bertaruh nyawa melawan @Prabowo dan Soeharto untuk negara ini. Jadi kalaupun kali ini saya harus bertaruh nyawa berhadapan dengan Prabowo lagi, saya siap. Tentukan tempatnya, saya siap hadapi Prabowo face to face," cuit Teddy Gusnaidi Kata Teddy Gusnaidi, jika hukum negara sudah tidak dihormati, sudah saatnya menggunakan hukum barbar. Dia pun mengeluarkan pernyataan mengerikan untuk Prabowo Subianto. PT BESTPROFIT "Kalau hukum negara ini sudah tidak anda hormati, artinya kita pakai hukum barbar. Saya atau anda yang mati? Saya siap mati membela negara ini dan anda siap mati untuk membela kebodohan anda. Saya tunggu waktu dan tempatnya. @prabowo," cuit Teddy Gusnaidi. Berikut kultwit panjang Teddy Gusnaidi soal Prabowo Subianto seperti dikutip SUARA.com dari akun @TeddyGusnaidi:
1. Bolehkah @prabowo tidak terima dengan hasil Pemilu dari KPU? Tentu saja sangat boleh.. Tapi apakah Prabowo boleh membatalkan hasil Pemilu karena dia tidak terima dengan hasil Pemilu dari KPU? Tentu saja tidak boleh, karena dia tidak punya legal standing untuk melakukan itu. 2. Lalu siapa yang berhak menyatakan Pemilu batal? Tidak ada satu manusia dan lembaga pun yang diberi kewenangan untuk itu. Bagaimana dengan MK? MK hanya boleh memutuskan kasus per kasus dugaan kecurangan, tidak punya kewenangan untuk membatalkan Pemilu. 3. Kalau ada bukti dugaan kecurangan di 5 TPS, maka yang diproses oleh MK hanya 5 TPS tersebut. Kalau ada kecurangan, datanya diperbaiki sesuai data yang bisa dibuktikan. Hasilnya lalu diupdate ke perhitungan nasional. Hanya itu cara membuktikan ada dugaan kecurangan. 4. Apakah dari 5 TPS tersebut, @prabowo bisa mengklaim bahwa semua TPS bermasalah? Tentu tidak bisa, karena di MK tidak menerima klaim, tapi menerima bukti. Kalau ada 10.000 TPS yang curang, tapi yang bisa dibuktikan cuma 5 TPS, maka yang diputuskan cuma 5 TPS. 5. Kalau begitu apakah @prabowo bisa mengajukan gugatan dugaan kecurangan berdasarkan hasil Quick Count? Tentu tidak bisa, karena yang diterima oleh MK adalah hasil dari Pleno KPU, bukan Pleno lembaga survey. Lagian, ada jadwalnya jika mau ajukan gugatan ke MK, nggak bisa sekarang. 6. Kalau tidak bisa, lalu kenapa @prabowo sekarang ini blingsatan kayak cacing disiram air panas? Dia blingsatan berdasarkan apa? Kalau berdasarkan hasil pleno KPU, KPU belum ada Pleno. Kalau berdasarkan Quick count lembaga survey, itu bukan hasil pleno KPU, lalu kenapa blingsatan? 7. @prabowo bilang dicurangi, oke kalau dicurangi di TPS mana? Tunggu sampai ada hasil rekapitulasi KPU lalu gugat ke MK. Kapan rekap selesai? Oh tanggal 22 Mei. Ya tunggu saja, lalu Prabowo lampirkan bukti yg dia punya dgn hasil rekapitulasi KPU, biar nanti MK putuskan mana yang benar. 8. Jadi @Prabowo ini lagi marah sama siapa?Sama KPU? Tapi hasilnya kan belum ada? Ini ibarat baru bercita-cita beli mobil, tapi sudah marah-marah, karena dia nggak mau kalau sampai mobil itu menabrak tembok. Ini kayak orang sakit, marah terhadap sesuatu yang belum ada. Kan kacau. 9. Lalu @prabowo marah-marah sama dealer mobil itu, karena mobil yang dia cita-citakan nanti, itu bakal penyok menabrak dinding. Dia ngamuk sama dealer dan menuduh dealer itu nanti menjual mobil yang kondisinya tidak stabil. Tentu saja dealer mobil heran dengan kelakuan Prabowo. 10. Lalu @prabowo sebarkan kemana-mana bahwa mobil yang ingin dia beli, bakal menabrak tembok, lalu dia perintahkan orang-orangnya demo di dealer itu. Dealer kemudian tanya, mana bukti kami menjual ke anda? mana bukti mobil yang kami jual ke Anda tidak layak? 11. @prabowo menjawab, saya belum membeli mobil di Anda, tapi saya yakin anda akan menjual mobil rusak. Dealer mobil tanya, ok mana bukti bahwa kami akan menjual mobil rusak, Prabowo menjawab, saya yakin anda mau menjual mobil rusak dan anda jangan pertanyakan keyakinan saya! 12. Ya sudah, coba Anda beli mobil kami, lalu anda buktikan bahwa mobil kami mobil rusak, kata Dealer. Saya belum punya uang! Saya kan baru bercita-cita ingin beli mobil! Kata @Prabowo 13. Kalau sudah begini, jelas tujuannya untuk membuat rusuh, dia ingin punya mobil tapi dia nggak punya uang. Dia marah terhadap dirinya, yang dia lampiaskan ke dealer mobil dan orang-orang sekitarnya. Ini sama seperti yang terjadi dengan @Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019. 14. Dia marah dengan dirinya yang tidak mampu memenangkan pertarungan, sehingga dia lampiaskan dengan menuduh semua pihak yang menyampaikan fakta berdasarkan data itu curang. Dia puas jika bisa melimpahkan ketidakmampuannya ke pihak lain. Anda sakit @prabowo. 15. Saya jauh-jauh hari mengatakan, satu-satunya cara mengalahkan Jokowi adalah dengan melakukan kudeta melalui kerusuhan. Sepertinya @Prabowo akan mengarahkan kesana dengan berbagai sikap yang dia lakukan memprovokasi rakyat. 16. Sepertinya @Prabowo tidak lagi menghormati hukum, dia ingin membuat negara ini kacau. Seperti ada kepuasan ketika melihat negara ini kacau. Ada kepuasan tersendiri sehingga bisa membayar sakit hatinya karena ketidakmampuan dirinya sendiri. 17. Kalau mau seperti itu, saya katakan, Saya pernah bertaruh nyawa melawan @Prabowo dan Soeharto untuk negara ini. Jadi kalaupun kali ini saya harus bertaruh nyawa berhadapan dengan Prabowo lagi, saya siap. Tentukan tempatnya, saya siap hadapi prabowo face to face. 18. Kalau hukum negara ini sudah tidak anda hormati, artinya kita pakai hukum barbar. Saya atau anda yang mati? Saya siap mati membela negara ini dan anda siap mati untuk membela kebodohan Anda. Saya tunggu waktu dan tempatnya. @prabowo. Sumber: suara.com BEST PROFIT - Gereja Katedral Notre Dame di Paris terbakar pada Senin malam (15/4/2019) waktu setempat. Api yang melalap salah satu ikon Ibu Kota Prancis itu tak saja mengejutkan Eropa tetapi juga dunia.
Meski demikian, seperti diwartakan Reuters, pemadam kebakaran mengatakan mereka berhasil menyelamatkan struktur bangunan untuk mencegah gereja bersejarah itu runtuh. Api mulai membakar bangunan yang dibangun pada 1160 sejak Senin petang. Sebagian besar bagian dari gereja tersebut terbakar. Menara-menaranya hangus dan tumbang. Atap gereja tersebut juga runtuh. Sejak petang pula para petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan berusaha agar salah satu menara lonceng gereja tak runtuh. BESTPROFIT "Kami yakin bahwa satu dari dua menara Notre Dame sudah aman. Kami yakin struktur utama Notre Dame sudah aman dan berhasil diselamatkan," kata Jean-Claude Gallet, kepala pasukan pemadam kebakaran Paris. Meski demikian, lanjut Gallet, gereja tua tersebut masih berisiko runtuh dan petugas pemadam kebakaran masih akan terus berusaha mendinginkan struktur bangunan Notre Dame. PT BESTPROFIT Sementar itu para turis dan warga lokal berkumpul di sekitar Notre Dame. Mereka terkejut menyaksikan kebakaran yang melanda salah satu bangunan paling bersejarah yang terletak di pusat kota Paris itu. Beberapa warga lokal juga berkumpul sambil bernyanyi Ave Maria saat menyaksikan gereja katedral itu ditelan api. Notre Dame sendiri berarti Bunda Kami, yang mengacu pada Maria Ibu Yesus - salah satu figur paling dihormati dalam tradisi Gereja Katolik. Sumber: suara.com BESTPROFIT - Balita yang menjadi korban penculikan oleh perempuan misterius, Anisa Suci Ardiwibowo (3) akhirnya ditemukan. Anisa ditemukan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2019).
Ibu korban, Aprilina Lestari mengatakan buah hatinya ditemukan dalam kondisi selamat. Anisa ditemukan bersama seorang nenek-nenek yang membawanya sejak Selasa (9/4/2019). "Iya betul, sudah ditemukan di Stasiun Pasar Senen tadi setelah ashar," ujar Aprilina kepada Suara.com, Minggu (14/4/2019). PT BESTPROFIT Namun, Aprilina belum merinci lebih jauh terkait kronologi penemuan buah hatinya tersebut. Kekinian dirinya masih berada di Polda Metro Jaya guna menjemput Anisa. "Kronologi nanti saya ceritakan. Saya masih di Polda Metro Jaya," tambahnya. Untuk diketahui, aksi penculikan terhadap Anisa terjadi di Masjid Al Amin, Jalan Bintara Jaya III, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. BEST PROFIT Aksi penculikkan itu bahkan terekam dalam rekaman Closed Circuit Television (CCTV) milik Masjid setempat. Kini, kasusnya masih ditangani oleh Polres Metropolitan Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya. Sumber: suara.com BEST PROFIT - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi Selasa (9/4/2019) hari ini berkampanye di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Jokowi yang mengenakan kemeja putih panjang berkampanye bersama Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dalam orasinya, Jokowi optimis bisa meraih suara di atas 60 persen di Karawang. Menurut dia, pada Pilpres 2014, dirinya yang ketika itu maju bersama Jusuf Kalla mendapat perolehan 40 persen suara di Karawang. "Perlu saya ingatkan 2014 Jokowi - JK di Kabupaten Karawang 40 persen. Tetapi dengan militansi, dengan semangat yang saya lihat hari ini, insyaallah di atas 60 persen. Siapa yang setuju target kita minimal 60 persen, tunjuk jari," ujar Jokowi dalam orasinya. BESTPROFIT Jokowi mengaku senang melihat semangat masyarakat yang membanjiri stadion dengan kapasitas 70 ribu orang itu. Karena itu, dirinya optimis bisa meraup suara tinggi di Karawang. "Saya meyakini insyaallah minimal 60 persen. Artinya nanti boleh saja, kalau hasilnya 65 (persen) nggak apa-apa, 70 (persen), 80 persen nggak apa-apa, tapi minimal 60 persen, tunjuk jari lagi ya," kata Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun melontarkan candaan jika hasil perolehan suara di Karawang tidak sesuai target. PT BESTPROFIT "Di sini tadi saya sudah bisik-bisik ke abah Junaedi Al Baghdadi (pimpinan ponpes). Tadi saya sampaikan, bah ini kalau Kabupaten Karawang tidak dapat minimal lebih dari 60 persen, Abah Junaedi tanggung jawab, dan seluruh jemaahnya ikut tanggung jawab, terima kasih muslimat, pekerja, dan seluruh partai yang telah bekerja keras di Kabupaten Karawang," ujar Jokowi. Dalam kampanye itu, hadir pula Ketua TKN Jokowi - Ma'ruf, Erick Thohir dan Iriana Jokowi. Sumber: suara.com BESTPROFIT - Koordinator Rumah Aspirasi Prabowo - Sandiaga, Lieus Sungkharisma menilai surat terbuka dari Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ke Calon Presiden Prabowo Subianto digoreng calo politik. Tujuannya untuk menggiring opini publik seolah-olah SBY marah dan tidak setuju dengan model kampanye akbar Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (7/4/2019) kemarin.
Menurutnya, SBY tidak menghendaki terjadinya perpecahan dalam tubuh bangsa ini hanya karena Pemilu atau Pilpres. "Itu jelas penafsiran yang salah dan sengaja dibelokkan. Sebagai orangtua yang punya segudang pengalaman di pemerintahan, wajar saja kalau SBY memberi saran dan masukan," kata Lieus dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/4/2019).PT BESTPROFIT Lieus menambahkan sebagai orang yang selalu hadir dan mengikuti kemana pun Prabowo - Sandiaga berkampanye, ia tidak pernah melihat adanya inklusifitas itu. “Baik Prabowo maupun Sandi selalu cair dan membaur dengan semua suku, agama dan golongan dalam setiap kampanyenya,” katanya. Bahkan, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu mengaku, dalam kampanye akbar di GBK, sejumlah tokoh masyarakat non partai, tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya juga hadir. “Saya juga hadir. Tapi lebih memilih di belakang panggung saja,” ungkap Lieus.BEST PROFIT Karenanya, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) ini menegaskan, tidak ada yang salah dari surat SBY yang dikirimnya dari Singapura itu. “Sekali lagi, sebagai tokoh nasional dan Presiden Republik Indonesia dua periode dan parpol pimpinannya menjadi salah satu parpol pendukung Prabowo-Sandi, wajar saja bila pak SBY mengingatkan kita semua. Jadi, tak usahlah perihal surat itu digoreng ke sana kemari. Gorengan macam ini sudah basi. Hanya kerjaan calo politik yang kehabisan isu,” katanya. Lebih lanjut, Lieus menyebut, saat ini rakyat sudah semakin cerdas, sehingga isu yang digoreng itu tidak ada berpengaruh apa-apa terhadap pilihan rakyat kepada Prabowo-Sandiaga. “Rakyat sudah tau yang mana loyang yang mana emas. Jadi gorengan-gorengan isu seperti itu tak ada gunanya lagi. Masih banyak hal lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang perlu kita carikan solusi, daripada melemparkan isu-su murahan demi kepentingan politik sesaat,” kata Lieus. Sumber: suara.com PT BESTPROFIT - Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyebut pelaku yang melakukan peretasan sekaligus menyebar foto syur akun media sosial (medsos) Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean adalah pemilik kekuatan besar. Pemilik kekuatan tersebut disebut sedang kalap menjelang Pemilu 17 April nanti.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara BPN, Andre Rosiade. Ia menyebut tidak mungkin yang melakukan peretasan pada akun Ferdinand berasal dari rakyat biasa. "Siapa yang bisa di republik ini? Patut diduga itu orang yang punya kekuatan luar biasa ya tidak mungkin rakyat jelata melakukan hal itu," ujar Andre di kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019). Menurut Andre, di kubu BPN tidak hanya Ferdinand yang mengalami peretasan akun medsosnya. Ia menyebut beberapa nama seperti Hashim Djojohadikusumo, Faldo Maldini, Imelda Sari dan beberapa pejabat BPN pernah mengalami hal serupa dengan Ferdinand. Kejadian tersebut dianggapnya sebagai kemunduran demokrasi yang perlu diungkap. BEST PROFIT "Ini kemunduran demokrasi ini yang perlu diungkap siapa pelaku yang meretas, menghack, mengkloning Handphone di kubu BPN, yang ambil alih WhatsApp kami, Twitter kami, Instagram kami yang kloning itu siapa?" tutur Andre. Ia juga menyebutkan adanya cara-cara otoriter yang dilakukan untuk mengadu domba lewat media sosial. Menurut Andre peretasan itu dilakukan karena ada kubu yang takut kalah dan akhirnya kalap. BESTPROFIT "Ini mulai cara-cara otoriter. Bayangkan WhatsApp orang diambil alih lalu setelah mbak Imelda diambil alih lalu twitter ferdinand di retas diambil alih lalu adu domba yang lain ini menunjukkan ada yang kalap, ada yang takut kalah," pungkas Andre. Sumber: suara.com |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|