Foto: iStockJakarta, CNBC Indonesia - Pernahkah terpikir di benak Anda, Anda merasa rugi karena memiliki asuransi yang tidak pernah terpakai sama sekali? Baik asuransi kesehatan, harta benda, atau jiwa sekalipun.
Pada intinya, asuransi merupakan produk manajemen risiko yang dibeli agar keuangan kita tidak terkuras ketika kita menghadapi musibah tak terduga. Jelas sekali bahwa membeli asuransi bukan ditujukan untuk mengharap imbalan atau keuntungan dalam bentuk tunai. Membeli asuransi ibarat membayar petugas keamanan yang menjaga bangunan atau rumah kita dari pelaku kejahatan. Silahkan tanya ke diri Anda memiliki petugas keamanan, apakah Anda rugi menggajinya jika rumah Anda tidak kerampokan? Jawaban dari pertanyaan di paragraf adalah, tidak. Selama, apa yang Anda bayarkan tidak mengganggu arus kas bulanan Anda. Tapi apa jadinya jika gara-gara bayar premi asuransi, Anda malah sulit belanja bahan-bahan makanan dengan gizi seimbang, bisa membayar utang, dan bahkan menyisihkan uang untuk berinvestasi? Berikut penjelasannya. Asuransi bukan kebutuhan pokokAda baiknya bagi Anda untuk memiliki asuransi, tapi ingatlah bahwasannya asuransi bukanlah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi secepatnya. Kebutuhan pokok yang sebenarnya adalah sandang, pangan, dan papan. Sudah sepantasnya bagi Anda untuk menjadikan sandang, pangan, dan papan menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi terlebih dulu sebelum asuransi. Asuransi dibeli usai Anda mampu atur keuanganKetika Anda sudah bisa dikatakan cakap dalam mengatur keuangan, dalam artian tidak memiliki pengeluaran yang melebihi pemasukan, maka Anda bisa dikatakan sudah layak membeli asuransi. Seperti dikatakan di atas, asuransi bukan merupakan kebutuhan pokok dan bersifat pelengkap. Dan urutan memiliki asuransi dimulai dari asuransi kesehatan terlebih dulu, sebelum Anda membeli asuransi jiwa (bagi yang memiliki tanggungan) atau asuransi harta benda. Jika Anda merasa pendapatan Anda pas-pasan, maka membayar BPJS Kesehatan adalah ide baik untuk memiliki standar proteksi finansial yang baik. Asuransi dimiliki setelah punya dana daruratSalah satu bentuk proteksi finansial yang paling dasar adalah dana darurat. Tabungan dana darurat adalah tabungan yang kita alokasikan untuk menghadapi hal mendesak. Apa jadinya jika Anda kehilangan penghasilan dan tidak punya dana darurat, namun punya asuransi kesehatan yang preminya rutin dibayar tahunan? Tentunya, asuransi kesehatan tidak akan bisa mencairkan uang untuk membantu Anda menyambung hidup. Anda malah terpaksa berutang untuk hidup. Itulah sebabnya, mengapa dana darurat harus dimiliki terlebih dulu ketimbang asuransi. Beli asuransi tidak boleh kemahalan tapi jangan kemurahan jugaSemakin lengkap paket dan fitur proteksi yang dimiliki sebuah asuransi, makin mahal preminya. Begitu pun sebaliknya, jika terlalu murah maka dikhawatirkan proteksinya tidak maksimal. Mengingat asuransi adalah pengeluaran, bukan tabungan atau investasi, maka besaran premi yang Anda bayarkan harus sesuai dengan kemampuan dan proteksinya tepat guna. Adapun asuransi pertama yang paling mendasar dan harus dimiliki adalah asuransi kesehatan. Bila bujet Anda tidak terlalu besar, maka belilah asuransi rawat inap terlebih dulu atau bayarlah BPJS Kesehatan Anda dengan rutin. Tidak ada aturan baku seputar berapa besar dana yang harus Anda alokasikan untuk asuransi. Namun gunakanlah acuan maksimal 15% dari pemasukan, agar tidak overbujet.
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|