Foto: Tambang PT Timah di Pemali, Pulau Bangka (REUTERS/Fransiska Nangoy) - Harga timah dunia tergelincir pada pembukaan pekan pertama di paruh kedua 2022.
Pada Senin (4/7/2022) pukul 14.15 WIB harga timah dunia tercatat US$ 26.210/ton, turun 1,65% dibandingkan dengan harga penutupan akhir pekan lalu. Sepanjang semester pertama tahun ini timah jadi logam dengan kinerja terburuk yakni turun 31,9% secara point to point (ptp). Penyebabnya adalah kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) sebanyak 3 kali. Pengetatan kebijakan moneter ini dianggap oleh para pelaku pasar akan menjadi pemicu perlambatan ekonomi AS bahkan hingga resesi. Negeri Paman Sam sendiri adalah konsumen terbesar kedua timah dunia. Menurut data USGS konsumsi timah AS pada 2021 sebesar 45.000 ton. Sehingga jika ekonomi AS lesu, bisa mempengaruhi permintaan timah dunia. Permintaan turun, harga mengikuti. Meski sudah naik sebanyak 3 kali, yang tiap kenaikan makin agresif, The Fed tetap akan melanjutkan agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga guna melawan inflasi. Sebagai catatan inflasi AS mencapai 8,6%, tertinggi dalam 4 dekade. Sementara target inflasi AS 2%. Dalam pidatonya saat forum bank sentral Eropa, Ketua The Fed Jerome Powell, menegaskan komitmen bank sentral melawan inflasi dan tidak menampik bahwa risiko ekonomi kembali jatuh itu ada. Hal itulah yang membuat para pelaku pasar pesimis terhadap permintaan timah. Sehingga harga timah masih dalam tren menurun alias bearish. Jakarta, CNBC Indonesia TIM RISET CNBC INDONESIA
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|