Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Indonesia dalam beberapa tahun ini sedang mengalami masa susutnya propduksi minyak mentah, beberapa kalangan menilai Indonesia sedang memasuki masa 'sunset' energi fosil itu. Tapi di sisi lain, untuk sumber daya gas, Indonesia sedang memasuki masa keemasannya. PT BESTPROFIT
BEST PROFIT Dalam catatan Dewan Energi Nasional (DEN), cadangan minyak mentah Indonesia hanya bisa bertahan sampai 9 tahun saja, hal itu dengan mempertimbangkan cadangan minyak yang diperkirakan hanya mencapai 4,2 miliar barel. Tapi berbeda dengan minyak, sumber daya gas alam Indonesia masih memiliki cadangan sebesar 62,4 triliun kaki kubik (TCF). Adapun dengan jumlah tersebut, umur cadangan gas RI mampu bertahan hingga 18 tahun ke depan. BESTPROFIT PT BESTPROFIT FUTURES BPF Wakil Ketua Komisi VII, Maman Abdurrahman menyadari bahwa fakta tersebut tidak bisa dihindari. Apalagi dari tahun ke tahun, produksi minyak nasional terus mengalami kemerosotan. Adapun dua minggu yang lalu, pemerintah dan DPR telah menyepakati asumsi lifting minyak pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2023 di sekitar 660.000-680.000 barel per hari. Angka tersebut tentunya, lebih rendah jika dibandingkan dengan target tahun ini sebesar 703.000 barel per hari. "Ada 1 narasi besar yang mesti kita ubah, saya mulai dari kata "Sunset". Minyak dan gas kita ini masih bisa menjadi tulang punggung tapi sudah masuk dalam era sunset, era sunrisenya itu EBT," ujar Maman kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (25/7/2022). Oleh karena itu, dengan adanya sunset di industri hulu migas maka sebaiknya proses kegiatan di sektor ini tidak dipersulit. Ia pun mencontohkan kebijakan yang menghambat investasi di hulu migas salah satunya yakni pungutan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Kemarin itu Kementerian KKP mau melakukan pungutan lagi untuk di lepas pantai itu malah semakin membuat keinginan investor untuk menurunkan minat investasi ini menurun. Kita harus mempermudah industri yang sudah sunset ini, agar produksi minyaknya naik," katanya. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa cadangan menjadi sebuah kebutuhan awal di industri hulu migas sebelum kegiatan produksi dimulai. Oleh sebab itu, cadangan menjadi fokus utama yang dilakukan oleh regulator hulu migas. Dwi mengatakan rasio penggantian cadangan migas atau Reserve Replacement Ratio (RRR) di Indonesia sejak 2018 selalu di atas 100%. Adapun dengan dimulainya proyek Lapangan Abadi Blok Masela, peningkatan RRR bisa mencapai 300%. "Tahun ini kita harapkan mendapatkan RRR 219%, tahun depan 208%. Ini bisa kita ambil dengan tambahan-tambahan cadangan, ini mungkin belum nendang dengan menemukan giant discovery di tahun-tahun mendatang," kata dia. Apalagi Indonesia masih memiliki 128 cekungan migas di mana 20 diantaranya sudah berproduksi dan beberapa diantaranya sudah ditemukan tapi belum diproduksikan. Meski begitu, tantangan yang dihadapi saat ini adalah tingkat keekonomian. "Tantangannya keekonomian keberadaan investor untuk mengeksploitasi, itu tantangannya. Kemudian mengenai produksi, lebih dari 20 tahun decline, itu tentu saja arahan pemerintah itu kita berjuang menahan penurunan," ujarnya. Jakarta, CNBC Indonesia
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|