Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang, Covid-19, bayang-bayang resesi dan krisis perbankan di Amerika Serikat (AS), tentunya berkontribusi terhadap peningkatan harga emas yang kerap diburu saat munculnya ketidakpastian global.
Jika Anda membeli emas 10 tahun yang lalu, dan tidak menjualnya hingga saat ini, keuntungan yang cukup fantastis. Lantas apa kabarnya dengan saham? Bukankah saham yang selama ini disebut sebagai instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan fantastis di jangka panjang? Ternyata imbal hasil emas bisa mengalahkan saham, tetapi sebelum Anda membuat kesimpulan mengenai hal ini, berikut adalah studi kasus yang kami buat untuk menilai performa investasi di kedua aset ini. Investasi Rp 100 juta lumpsum 10 tahun yang lalu, sekarang cuan berapa?Dalam pembahasan kali ini, Tim Riset CNBC mengambil studi kasus tiga investor yang berinvestasi secara lumpsum atau sekali bayar di Maret 2013, dan tidak melakukan pembelian lagi sampai Maret 2023. Investor A menggunakan uang Rp 100 juta untuk membeli emas di harga beli 1 Maret 2013. Investor B, menempatkan uang Rp 100 juta di saham yang performanya sama dengan IHSG, sementara itu investor C menempatkan uang Rp 50 juta di emas dan Rp 50 juta di saham. Berikut adalah pertumbuhan hasil investasi investor yang bersangkutan:
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWSPT BESTPROFIT FUTURESArchives
September 2023
Categories
All
|